1.2.12

cuaca ekstrim dan bangunan kolonial tropis (part I)

Musim panas tahun 2011 yang sangat menyengat panasnya berakibat pada bangunan bangunan,tak terkecuali rumah yang kami tempati,  selisih jarak kusen pintu yang semula 2 - 3 milimeter  secara pasti berubah, akibatnya beberapa pintu menjadi sulit dibuka atau ditutup.

Bisa dibayangkan bangunan yang usianya antara 20 - 30 tahun saja mengalami perubahan ukuran akibat pemuaian dan panas matahari yang mencapai puncaknya tahun 2011 di bulan agustus sampai oktober  lalu.
Apalagi bangunan kolonial tropis yang usianya diatas 50 tahun, begitu memasuki musim hujan- curah hujan yang ada juga lumayan ekstrim, memang volumenya tidak sebanyak tahun  2010 tapi frekwensi hujannya lebih sering.

merah = genting    hijau  penyangga blandar
Hotel Natour Dibya Puri - semarang, yang letaknya persis di  seputaran aloon aloon lama semarang juga mengalami kerusakan, atap koridor depan yang menghadap jalan pemuda ( bojong weg )  ambrol bersamaan dengan ambrolnya bagian bangunan Semarang Theater  yang juga di jalan Pemuda - tanggal 11 Januari 2012.



Dibya Puri balkon view ( 2002) pict by mrs, Marianna ( www.IgoUgo.com)
Hotel Dibya Puri yang memang sudah sejak lama tidak dipergunakan oleh Natour  Garuda Group, menurut penjaganya Bp. Amir - memang pernah direnovasi, namun renov yang dilakukan mungkin bukan oleh kontraktor yang memahami sifat dan kontruksi bangunan kuno, akibatnya  reng dan usuk yang semula dirancang untuk menahan beban genteng kuno diganti dengan genteng kodok baru yang relatif berat, dan kemungkinan juga lapuknya bidang reng - usuk yang menahan genting yang roboh itu.


lokasi bangunan yang roboh
( I = semarang Theater , II = Natour Dibya Puri Hotel )

ubin kuno hotel Dibya Puri - pic . mrs. Marianna ( www.IgoUgo.com )

Tidak ada komentar: