17.3.09

BANGUNAN KOLONIAL TROPIS

Beberapa ciri Bangunan Kolonial Tropis :

1. Tinggi tembok bangunan minimal 4 meter dari lantai hingga plafon

2. jumlah pintu dan jendela yang berlimpah pada satu ruangan, fungsi ventilasi menjadi sangat vital pada bangunan kolonial tropis.

3. tinggi daun pintu minimal 2 meter.

4. terdapat ventilasi pada bagian atas setiap daun jendela

5. Tinggi atap hampir setinggi temboknya.

Beberapa ciri umum seperti ini jamak ditemui pada bangunan2 kolonial tropis, yang masih tersisa di Indonesia. Kota2 yang masih memiliki bangunan kolonial tropis dalam jumlah yang besar diantaranya Jakarta, Bandung, Malang,Solo,Jogjakarta,semarang.
Salah satu Arsitek Belanda yang dikenal sebagai sosok yang mengangkat Gaya Kolonial Tropis ini adalah Thomas Karsten . Karsten telah merencanakan 12 kota di Jawa, tiga di Sumatera dan satu di Kalimantan pada era tahun 1914 - 1941.

Yang menarik dari gaya bangunan Kolonial Tropis adalah kemampuannya memaksimalkan keadaan iklim tropis yaitu kelembaban tinggi, curah hujan berlimpah dan panas yang memanggang menjadi unsur keindahan dalam bangunan kolonial tropis.
Tergambar pada banyaknya jumlah jendela dan ventilasi, tingginya atap/wuwungan. bahkan di beberapa daerah seperti Sumatera dan Kalimantan, versi bangunan Kolonial Tropis mengadopsi rumah tradisional di sana yaitu rumah Panggung.