22.10.12

RUMAH PANGGUNG NUSANTARA - Teknologi Canggih Masa Lalu yang hampir Punah ( Bagian I)

Pada awal penulisan Blog ini, saya kesulitan mencari referensi Rumah Panggung yang tersebar di nusantara. Tapi perlahan Terkuak satu demi satu rahasianya, teknologinya, sampai gambar yang masih tersisa. Definisi Rumah Panggung hampir semuanya diadopsi oleh BANGUNAN KOLONIAL Tropis, yaitu tatacara pembuatan BAngunan di kawasan Tropis ( Nusantara). Dalam hal ini kondisi tropis dan rawan gempa nusantara mempengaruhi cara bangun  dan pola rumah panggung di setiap daerah di Nusantara.
Teknologi Rumah Panggung hampir dikenal Luas di setiap daerah mulai NAD, Melayu, Palembang, negara Banjar (kalimantan Selatan )sampai woloan / Manado sejak jaman nenek moyang kita. Belanda yang masuk ke Nusantara mengamati hal ini dan mengadopsi teknologinya, dan diterapkan di daerah Lokal.

Teknologi yang dimaksud adalah Bangunan cerdas yang mampu meredam panas tropis di siang hari, berventilasi cukup, menyebarkan panas di malam hari, dan mampu meredam goyangan gempa.
Pengetahuan yang dimiliki nenek moyang kita di Nusantara mampu merubah pola pikir Arsitek Belanda yang pada masa itu masih terpaku pada bentuk bangunan Gothic,semi Gothic, art Deco dan ancient Europe.

akhirnya saya memperoleh bukti sejarah foto tentang keberadaan Rumah panggung Nusantara :

 http://kertahayu.blogspot.com/2012/06/sajarah-sabudeureunana.html
 idem ditto ; terlihat bentuk umpak dan jendela rumah panggung Nusantara

Seri 3D model ( kota lama SOERABAJA)

3D model Kota Lama Surabaya @Lawas Soerabaia
nama bangunan :  BII  Jembatan Merah ( ex Nuts Spaarbank)  
Keterangan Bangunan :
Gedung Bank International Indonesia di Jalan Jembatan Merah, Surabaya ( Lawas Soerabaia )





seri 3D model ( Kota Lama Semarang )

3D Model kotalama Semarang @Rudy Bandung
nama Bangunan : Gereja Blenduk ( GPIB Immanuel Semarang )
keterangan Bangunan :

Blenduk church - semarang . This church was built in 1753 to form the typical Javanese houses on stilts with the roof which is also typical Javanese architecture. This church is the oldest church in central java, the official name of this church at that time was 'protestantse Kerk' . in 1894 two Dutch architect W. Westmaas and HPA de Wilde did a big overhaul, changing the church by adding two towers on the front. this building facing south and the octagonal shape, with porticoes on the east, west and north, dorik roman style with saddle-shaped roof. semarang society more familiar with this church by the name of the church 'Blenduk'. Blenduk in the Java language has meaning - something that stands out but still wrapped in something. term is due to form a dome-shaped roof of the church like a half circle protruding ball upward. location of the church which is now officially called GPIB Immanuel is located on the road let. djen. Soeprapto no.32 Semarang old city area, and as a local landmark because of its unique. This church is also a protected historic building. - /Cultural heritage.   ( Rudy Bandung )).




seri 3D model ( kota Lama Semarang )

3D Model Bangunan Kolonial Tropis @Acel Hendro
nama Bangunan : Stasiun Tawang - semarang
keterangan Bangunan :
.....>>>>....editing in progress.......







seri 3D model ( Kota Lama Semarang )

3D model @Rudy BAndung
Nama Bangunan : Gedung Marba, kota lama Semarang
Keterangan Bangunan :

historic buildings in the city of Semarang. Marba Building was built in the mid-19th century, situated in the old town Jl. Lt Gen Suprapto No. 33 Semarang, who was named De Heeren Street. Consisting of 2 floors with wall thickness of about 20 cm. Named Marba because the building was initiated by Marta Badjunet, a wealthy cloth merchant in those days and came from Yemen, whose name was shortened to marba. red building with jumbo-sized doors and windows was originally used as a shipping business office, (EMKL) and was also the department stores 'zikel'. marba building now serves only as a warehouse. These buildings included in the list of cultural heritage city of Semarang.








seri 3D model Bangunan Kolonial Tropis

3D model bangunan Kolonial Tropis @AryHeru
nama bangunan : Stasiun Jakarta Kota
Keterangan bangunan :

There were plans and designs for a new main station in Batavia Benedenstad (Batavia-Kota) as early as 1915. At that time, there were two railstations: North Station and South Station which was 200 metres to the south and higher-lying. In 1926, the building of the new station was set about seriously. The first rough design was drawn by FJL Ghijsels (AIA Bureau) and the definitive design made final on June 1927. In the definitive plan the layout of the front facade, with its arched entrance, is repeated on a smaller scale at both side of the station. The spacious station hall has a gallery around the first floor to give access to the various offices. Art deco ornamentation is used sparingly throughout the entire building. Great attention was alaso paid to the details of the booking offices, and the doors, and windows.



seri 3D model Bangunan Kolonial tropis

3D Model bangunan Kolonial Tropis @HMC
nama bangunan : Stasiun Kota  I - Jakarta Utara
keterangan Bangunan :
Station Batavia Zuid, built as a small terminal around 1870, and enlarged/renovated in 1926. Located in the North (-West) of Jakarta, between the old town and the "Chinese" Quarters of Glodok. Dutch Colonial Art Deco style, with Indonesian architectural influences, as well. Still stands, and is used today as the main terminal for almost all the city's lines.(HMC)





seri 3D model bangunan Kolonial tropis

3D Model Bangunan kolonial tropis @ HMC-
nama Bangunan : Batavia City Hall, Museum Sejarah Jakarta
keterangan Bangunan :

Jakarta History Museum. The Third City Hall of Batavia, officially opened in 1710, but not finished until 1712. Replaced the second city hall, which was inadequate for a famous and wealthy city such as Batavia was at that time. It is the most important building from the time of the VOC, seen from an architectural point of view. The building has been used as a court, prison, marriage register and as a prayer room for Dutch and Malay Services. Now it is a museum. Since 1974 it houses the remains of the valuable furniture collection of the 17th and 18th centuries, brought together by the "Batavian Society of Arts and Sciences" and other objects of historical interest. Radya Rules! Painted white again, like it should be.






seri 3D model Bangunan Kolonial Tropis

3D Model bangunan @HMC
nama bangunan : Asuransi JASINDO - Jakarta
keterangan Bangunan :

Not too much is known of this building's origins, like exact date of construction, etc. Built in late 19th/early 20th century, in Dutch Colonial Art Deco Style, the style to love. Beautiful simple lines, but lots of detail. Originally used by the Jasa Insurance Company. Still in use today, by lots of people, for many different reasons. For example, there is a billiard place at the ground floor. Upper floors are in disrepair.







seri 3D model Bangunan Kolonial Tropis

3D model bangunan Kolonial Tropis ; @HMC
nama bangunan : "BANK INDONESIA -KOTA-JAKARTA"
keterangan Bangunan :
 Built in the late 19th century, for De Javasche Bank, with many (neo-) Classicist elements, on the ground of the old Kota Hospital where the people of the Kota Batavia got "treated". Taken over by Bank Indonesia in 1922. Still in perfect condition today, and used by Bank Indonesia. On the ground floor there are exhibitions of the building and its surroundings' history


seri 3D bangunan Kolonial tropis


Seri model 3D Bangunan Kolonial Tropis : @Priyatna Dwinanda- architect

5.10.12

gereja gedangan on "SOEGIJA" HD MOVIE TRAILER





dan orkestra di tengah perang itu mengingatkan saya pada salah satu episode penaklukan belgia oleh Jerman pada film "Band of Brothers"



Bangunan kuno kotalama - Gereja Gedangan aka paroki St.Yusuf


http://rucksack-traveler.blogspot.com/2010/10/berkunjung-lintas-keyakinan.html

 http://rucksack-traveler.blogspot.com/2010/10/berkunjung-lintas-keyakinan.html






lawang sewu on "kala" - movie trailer


oenssemarangfoundation.com

property to komunitas fotografi semarang ( KFS)

property to http://oenssemarangfoundation.com/

Sejarah Kota Lama Semarang

Sejarah Kota Lama dimulai ketika ada perjanjian yang ditandatangani antara Kerajaan Mataram dan VOC pada 15 Januari 1678. Pada saat itu, Amangkurat II memberikan Semarang ke VOC sebagai imbalan untuk membantu Mataram untuk memberantas pemberontakan Trunojoyo. Setelah Semarang telah berada di bawah kekuasaan VOC, kota ini mulai dibangun. Sebuah benteng bernama Vijfhoek, yang digunakan sebagai tempat berlindung untuk pusat Belanda dan sebagai militer juga dibangun. Seiring waktu berlalu, benteng itu tidak lagi cukup untuk orang-orang, sehingga mereka membangun rumah di sisi timur benteng. Tidak hanya rumah, tapi kantor dan pusat pemerintahan juga dibentuk.

Sejak awal, pengembangan Kota Lama, yang pada waktu itu disebut Europeeshe Buurt, struktural dan arsitektur mengacu pada konsep pembangunan kota di Eropa. Berbeda dengan struktur kota atau istana di Jawa, yang sepenuhnya memperhatikan titik-titik kompas, struktur bangunan memiliki pola radial dengan gereja Blenduk dan kantor Pemerintah sebagai pusat. Sekitar daerah ini, terdapat air kanal yang masih bisa dilihat hari ini. Meskipun tidak memperhatikan dengan poin dari kompas, itu mengadopsi budaya Jawa dengan menempatkan kantor pemerintah, ruang publik, dan tempat keagamaan di satu daerah sebagai satu kesatuan.

Melihat pesatnya perkembangan kota, VOC memutuskan untuk menghancurkan benteng dan dibangun kembali Vijfhoek ( dalam bentuk pentagonal-segilima)yang baru dikelilingi Kota Lama. Kondisi ini menyebabkan Kota Lama sering disebut sebagai Little Netherland. Selain itu, letaknya terpisah dari lanskap seperti kota-kota di Eropa, benteng yang besar, dan saluran air di sekitar itu membuat Kota Lama mirip dengan Mini Holland di Semarang. Untuk membuat akses yang mudah bagi Belanda, ada saluran yang menghubungkan dari benteng ke jalan utama bernama de Herenstaart, yang sekarang menjadi Letjend Suprapto jalan. Ini jalan, yang ada di depan Gereja Blenduk merupakan bagian dari 1000 km jalan menyebar dari Anyer sampai Panarukan.

Salah satu bangunan yang harus Anda kunjungi di Kota Lama adalah Gereja Blenduk, yang lebih dari 250 tahun. Gereja ini, yang awalnya bernama Nederlandsch Indische Kerk, masih digunakan untuk kegiatan keagamaan dan menjadi landmark Semarang. Hal ini disebut Blenduk (dome) karena bentuk kubah merah, yang terbuat dari perunggu. Ada juga menara kembar di depan gedung ini. Orang-orang pribumi merasa sulit untuk mengucapkan kata Belanda, sehingga mereka mengucapkannya sebagai Blenduk. Perubahan nama juga terjadi di Berok jembatan yang digunakan untuk menjadi gerbang Kota Lama. Kata burg berarti jembatan, itu mispronounced sebagai Berok dan istilah ini masih digunakan sampai sekarang.

Bangunan lain yang juga mengesankan dan menyimpan banyak cerita adalah Marabunta hall dengan ornamen semut raksasa di atap. Het Noorden, sebuah bangunan  yang saat ini digunakan sebagai kantor Suara Merdeka Group, adalah tempat pertama di mana sejarah media cetak dimulai di Semarang. Dekat gedung ini, ada pabrik rokok bernama Praoe Lajar . Di bagian lain kota, ada stasiun kereta api Tawang dengan gaya arsitektur Indis. Stasiun ini masih aktif beroperasi. Di depan stasiun ini adalah reservoir / polder Tawang , tempat di mana air dikumpulkan sebelum dibuang ke laut. Setelah berkeliling Kota Lama, kita bisa mengambil waktu untuk bersantai di taman Srigunting yang digunakan untuk menjadi ruang hijau terbuka yang digunakan oleh tentara untuk menampilkan parade atau kinerja menghibur lainnya. Selain itu, di depan taman ini, kita bisa melihat bangunan Jiwasraya yang digunakan untuk menjadi kantor VOC. Duduk di bangku di sebuah taman yang indah dikelilingi oleh bangunan gaya Eropa membuat kita  merasa seperti berada di kota lama di Belanda .

http://semarang.yogyes.com/en/see-and-do/architectural-sight/kota-lama/

LINTAS FOTO "FESTIVAL KOTALAMA 2012"





OUDE SEMARANG II



THIS VIDEO PROPERTY OF WWW.SEMARANGTEMPODOELOE.BLOGSPOT.COM

OUDE SEMARANG I




This video property of www.semarangtempodoeloe.blogspot.com

OFFICIAL SITES "1ST INTERNATIONAL CONFERENCE"



kota lama semarang @ YouTube


konferensi internasional I -Kota Lama Semarang