Jumlah jendela yang "berlebih" dan menguasai hampir semua tempat pada rancangan rumah-rumah kolonial tropis , tidak lepas dari fungsi utamanya sebagai penyejuk udara alami.
Pada masa tahun 1930 an , penyejuk udara elektrik - Air Conditioner tentu saja belum dikenal.
maka jamak saja, bangunan publik seperti gedung BNI jogjakarta, Gedung PELNI - di Semarang, gedung Lawang Sewu , dan gedung "Papak" yang sekarang dipakai sebagai kantor DepKeu semarang, atau gedung Sate di Bandung - yang sekarang dipergunakan sebagai kantor pos memiliki banyak jendela
Pada masa tahun 1930 an , penyejuk udara elektrik - Air Conditioner tentu saja belum dikenal.
maka jamak saja, bangunan publik seperti gedung BNI jogjakarta, Gedung PELNI - di Semarang, gedung Lawang Sewu , dan gedung "Papak" yang sekarang dipakai sebagai kantor DepKeu semarang, atau gedung Sate di Bandung - yang sekarang dipergunakan sebagai kantor pos memiliki banyak jendela
Selain jumlah jendela yang banyak, ukurannya pun kadang 'super' jika dibandingkan daun jendela saat ini. Dimensi tinggi daun jendela dapat mencapai dua meter atau lebih, dengan bentuk persegi panjang, dan dipenuhi kisi2 pada sepanjang ukurannya. Namun tentu saja bentuk jendela disesuaikan fungsinya menurut jenis bangunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar